Beasiswa Bazma (Baituzzakah Pertamina) merupakan beasiswa
dari sebuah lembaga kemanusiaan yang mengelola dan menyalurkan zakat dan infaq
yang diberikan oleh pekerja muslim di Pertamina. Mendengar kabar bahwa beasiswa
ini sedang open recruitment, saya sangat antusias karena sehubungan
dengan tujuan diadakannya beasiswa bazma ini, yaitu untuk membantu mahasiswa
yang kurang mampu dalam hal keuangan. Dengan mengikuti beasiswa ini, saya
berharap kebutuhan penunjang perkuliahan tidak lagi tersendat. Hal ini
merupakan kesempatan yang istimewa apabila saya bisa menjadi bagian dari
penerima beasiswa ini.
Suci Ashlah Rinaldianti, itulah nama saya yang telah
diberikan oleh kedua orang 20 tahun yang lalu. Dua kata pertama dalam nama saya
diambil dari bahasa Arab, sedangkan kata terakhirnya merupakan singkatan dari bulan
kelahiran, nama ayah dan nama ibu. Suci berarti bersih; Ashlah berarti memperbaiki,
damai dan menghilangkan kerusakan; dan Rinaldianti merupakan singkatan dari
Januari, Alawiyah dan Sudianto. Arti dari sebuah nama itu sangat penting, hal
ini sesuai dengan harapan yang akan diberikan oleh anaknya untuk kedua orang
tuanya. Harapan kedua orang tua saya memberikan nama itu adalah agar saya bisa
menjadi wanita bersih yang dapat mendamaikan dan menghilangkan suatu kerusakan.
Selain itu, saya adalah anak bungsu yang diberikan amanah oleh Allah sebagai pendamai
bagi keluarga dan dapat memperbaiki kehidupan keluarga.
Saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, saya
memiliki seorang kakak perempuan bernama Rizki Amalia Novaldi, dan seorang kakak laki-laki
bernama Deni Kurnia Aldian. Semua kakak saya belum ada yang menikah. Hal ini disebabkan
keduanya masih memikirkan saya sebagai anak bungsu yang harus menyelesaikan
kuliahnya terlebih dahulu, sehingga mereka hanya memikirkan bagaimana cara
membiayai adik kesayangannya agar bisa lulus kuliah. Ayah saya bernama Sudianto
dan Ibu saya bernama Alawiyah. Ayah saya dulu adalah seorang supervisior electrical di PT Hamanroko, namun
di akhir tahun 2018 ayah saya di PHK karena beliau sudah berusia 57 tahun,
tidak punya tenanga yang sama saat beliau masih muda, dan PT tersebut
membutuhkan karyawan muda, sehingga terdapat pemutusan kerja. Hal ini yang
membuat saya sedih dan bingung karena beliau merupakan harapan saya satu-satunya
untuk membiayai kuliah di IPB yang terkenal dengan biaya yang tinggi. Ibu saya
sudah pensiun dari PT Panen Lestari sejak saya kelas 3 SMA yaitu Februari 2017.
Kedua kakak saya hanya bisa membantu
dalam hal kecil seperti uang makan, fotocopy dan kebutuhan bulanan, hal ini
karena gaji mereka yang terbatas, sehingga tidak dapat membantu dalam jumlah
yang besar.
Dalam keluarga, saya selalu dibanggakan oleh kedua
orang tua dihadapan kedua kakak saya karena sejak kecil saya selalu mandiri dan
giat dalam melakukan suatu hal. Hal ini yang menyebabkan saya harus terus
semangat dalam melaksanakan kuliah. Dengan kepercayaan ini, saya tidak boleh
mengecewakan mereka. Saya harus menjadi kebanggaan keluarga serta berguna untuk
nusa dan bangsa.
Indonesia adalah salah satu negara yang masih dibelit
masalah gizi. Salah satu efek masalah gizi di Indonesia yaitu malnutrisi atau
gizi buruk. Kontribusi yang telah saya
lakukan untuk hal ini adalah dengan memberi tahu kepada keluarga dan teman
terdekat mengenai bagaimana cara makan yang baik (bergizi) sesuai dengan “Piring
Makanku” yang telah dikatakan oleh Kemenkes RI. Hal ini bertujuan agar
terputusnya siklus stunting dan
gizi buruk di Indonesia sehingga negara ini tidak lagi memiliki tingkat gizi
buruk yang tinggi. Saya mendapatkan edukasi ini dari berbagai seminar yang saya
hadiri dan beberapa dari mata kuliah yang saya pelajari.
Saat
ini, saya sedang menjalankan studi Sarjana tahun ke 2 di Institut Pertanian
Bogor, departemen Gizi Masyarakat. Saya aktif dalam organisasi Himpunan
Mahasiswa Gizi sebagai bendahara divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa.
Keaktifan di organisasi ini mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan dan
membangun inisiatif untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan
sosial dan pendidikan di tingkat lokal, provinsi, dan nasional.
Setelah lulus kuliah, saya akan menjadikan Indonesia
sebagai negara yang sehat dan bebas dari gizi buruk agar tidak lagi dipandang
sebelah mata oleh negara-negara maju. Bapak dokter dunia, Hippocrates, menyatakan
bahwa Let
food be thy medicine and medicine be thy food. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti makanan sampah (junk food) menjadi makanan yang sehat
seperti sayur dan buah, serta mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak. Apabila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin mewujudkan impian
saya sebagai nutritionist (ahli gizi)
yang dapat merubah seluruh permasalahan gizi di Indonesia serta menurunkan tingkat
gizi buruk dan stunting.
Komentar
Posting Komentar