Langsung ke konten utama

Essay Beasiswa Bazma Pertamina 2019: Aku dan Impianku



Beasiswa Bazma (Baituzzakah Pertamina) merupakan beasiswa dari sebuah lembaga kemanusiaan yang mengelola dan menyalurkan zakat dan infaq yang diberikan oleh pekerja muslim di Pertamina. Mendengar kabar bahwa beasiswa ini sedang open recruitment, saya sangat antusias karena sehubungan dengan tujuan diadakannya beasiswa bazma ini, yaitu untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dalam hal keuangan. Dengan mengikuti beasiswa ini, saya berharap kebutuhan penunjang perkuliahan tidak lagi tersendat. Hal ini merupakan kesempatan yang istimewa apabila saya bisa menjadi bagian dari penerima beasiswa ini.
Suci Ashlah Rinaldianti, itulah nama saya yang telah diberikan oleh kedua orang 20 tahun yang lalu. Dua kata pertama dalam nama saya diambil dari bahasa Arab, sedangkan kata terakhirnya merupakan singkatan dari bulan kelahiran, nama ayah dan nama ibu. Suci berarti bersih; Ashlah berarti memperbaiki, damai dan menghilangkan kerusakan; dan Rinaldianti merupakan singkatan dari Januari, Alawiyah dan Sudianto. Arti dari sebuah nama itu sangat penting, hal ini sesuai dengan harapan yang akan diberikan oleh anaknya untuk kedua orang tuanya. Harapan kedua orang tua saya memberikan nama itu adalah agar saya bisa menjadi wanita bersih yang dapat mendamaikan dan menghilangkan suatu kerusakan. Selain itu, saya adalah anak bungsu yang diberikan amanah oleh Allah sebagai pendamai bagi keluarga dan dapat memperbaiki kehidupan keluarga.
Saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, saya memiliki seorang kakak perempuan bernama Rizki Amalia Novaldi, dan seorang kakak laki-laki bernama Deni Kurnia Aldian. Semua kakak saya belum ada yang menikah. Hal ini disebabkan keduanya masih memikirkan saya sebagai anak bungsu yang harus menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu, sehingga mereka hanya memikirkan bagaimana cara membiayai adik kesayangannya agar bisa lulus kuliah. Ayah saya bernama Sudianto dan Ibu saya bernama Alawiyah. Ayah saya dulu adalah seorang supervisior electrical di PT Hamanroko, namun di akhir tahun 2018 ayah saya di PHK karena beliau sudah berusia 57 tahun, tidak punya tenanga yang sama saat beliau masih muda, dan PT tersebut membutuhkan karyawan muda, sehingga terdapat pemutusan kerja. Hal ini yang membuat saya sedih dan bingung karena beliau merupakan harapan saya satu-satunya untuk membiayai kuliah di IPB yang terkenal dengan biaya yang tinggi. Ibu saya sudah pensiun dari PT Panen Lestari sejak saya kelas 3 SMA yaitu Februari 2017.  Kedua kakak saya hanya bisa membantu dalam hal kecil seperti uang makan, fotocopy dan kebutuhan bulanan, hal ini karena gaji mereka yang terbatas, sehingga tidak dapat membantu dalam jumlah yang besar.
Dalam keluarga, saya selalu dibanggakan oleh kedua orang tua dihadapan kedua kakak saya karena sejak kecil saya selalu mandiri dan giat dalam melakukan suatu hal. Hal ini yang menyebabkan saya harus terus semangat dalam melaksanakan kuliah. Dengan kepercayaan ini, saya tidak boleh mengecewakan mereka. Saya harus menjadi kebanggaan keluarga serta berguna untuk nusa dan bangsa.
Indonesia adalah salah satu negara yang masih dibelit masalah gizi. Salah satu efek masalah gizi di Indonesia yaitu malnutrisi atau gizi buruk. Kontribusi yang telah saya lakukan untuk hal ini adalah dengan memberi tahu kepada keluarga dan teman terdekat mengenai bagaimana cara makan yang baik (bergizi) sesuai dengan “Piring Makanku” yang telah dikatakan oleh Kemenkes RI. Hal ini bertujuan agar terputusnya siklus stunting dan gizi buruk di Indonesia sehingga negara ini tidak lagi memiliki tingkat gizi buruk yang tinggi. Saya mendapatkan edukasi ini dari berbagai seminar yang saya hadiri dan beberapa dari mata kuliah yang saya pelajari.
Saat ini, saya sedang menjalankan studi Sarjana tahun ke 2 di Institut Pertanian Bogor, departemen Gizi Masyarakat. Saya aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Gizi sebagai bendahara divisi Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa. Keaktifan di organisasi ini mengasah kemampuan saya dalam kepemimpinan dan membangun inisiatif untuk mengambil tindakan nyata dalam merespon permasalahan sosial dan pendidikan di tingkat lokal, provinsi, dan nasional.
Setelah lulus kuliah, saya akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang sehat dan bebas dari gizi buruk agar tidak lagi dipandang sebelah mata oleh negara-negara maju. Bapak dokter dunia, Hippocrates, menyatakan bahwa Let food be thy medicine and medicine be thy food. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti makanan sampah (junk food) menjadi makanan yang sehat seperti sayur dan buah, serta mengurangi konsumsi gula, garam dan lemak. Apabila saya berkesempatan mendapatkan beasiswa ini, saya ingin mewujudkan impian saya sebagai nutritionist (ahli gizi) yang dapat merubah seluruh permasalahan gizi di Indonesia serta menurunkan tingkat gizi buruk dan stunting.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta yang Tak Terduga

   Suatu pagi yang cerah, aku kembali ke kelas dengan muka yang lesu setelah selesainya upacara. Ketika itu aku masih duduk dikelas 9, aku mempunyai 4 orang sahabat yang slalu ada disaat aku senang maupun susah. Mereka adalah Nadia, Aisyah, Tiara, dan Dini. Mereka yang selalu menyemangati hidupku. Kita melewati hati ini dengan penuh semangat. Kegiatan belajar mengajar telah selesai dan bel pun berbunyi. Kita semua bersorak gembira dan selalu menantikan bel pulang berbunyi. Waktu menjelang sore, ini saatnya aku untuk les b.inggris. Males rasanya hari ini untuk pergi kursus, tapi apa daya orangtuaku sudah membiayai itu semua demi kesuksesanku nanti. Ketika tiba di tempat les aku pun bertemu dengan anak baru yang namanya Iqbal, menurutku sih dia gak ganteng tapi temen-temen pada bilang dia itu ganteng. "hah? ganteng? matanya pada kenapa sih ya? segitu aja dibilang ganteng? eewhh.." tak sengaja aku melontarkan kata-kata itu dan aku tak tahu apakah cowo itu mendengar...